IND 2025_Perawat: Antara Panggilan Hati dan Tantangan Profesi

 

IND 2025_Perawat: Antara Panggilan Hati dan Tantangan Profesi
International Nurses Day 2025


"Untuk setiap senyum yang tulus, setiap luka yang tampak, dan setiap nyawa yang dijaga—terima kasih, Perawat!"

 

Perawat merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Hakikatnya, panggilan hati dan ketulusan jiwa merupakan hal mendasar bagi setiap individu yang berkecimpung di dunia Keperawatan. Hal ini tidak terlepas dari tokoh-tokoh terdahulu yang mempelopori lahirnya Profesi Perawat.  Pada tanggal 12 Mei 2025 diperingati sebagai Hari Perawat Sedunia (International Nurses Day), bertepatan dengan hari lahir Florence Nightingale, pelopor keperawatan modern.

Florence Nightingale (12 Mei 1820 – 13 Agustus 1910) adalah tokoh pionir dalam dunia keperawatan modern. Ia dikenal sebagai “The Lady with the Lamp” karena sering melakukan ronde malam hari untuk merawat prajurit yang terluka saat Perang Krimea. Di masa ketika keperawatan belum dianggap profesi terhormat, Florence justru membuat perubahan besar. Ia memperkenalkan standar kebersihan, perawatan yang manusiawi, dan pendidikan formal untuk perawat. Sekolah keperawatannya di London menjadi tonggak awal profesi keperawatan seperti yang kita kenal sekarang yaitu Nightingale Training School for Nurses di London pada tahun 1860 dan beliau menciptakan sistem pendidikan perawat profesional yang menjadi acuan dunia.

Kisah tersebut sangat menginspirasi jutaan perawat di seluruh dunia untuk menjadikan profesi ini sebagai panggilan kemanusiaan, bukan sekadar pekerjaan. Mengawali diri menjadi seorang perawat dengan panggilan hati menjadikan tantangan tersendiri di masa kini. Tugas utama memberikan pelayanan keperawatan yang profesional harus diiringi dengan ketulusan hati agar perawatan pada pasien dapat diberikan secara optimal.

Setiap senyum yang tulus dari perawat sebagai pemberi asuhan dan pasien sebagai klien akan berdampak positif dalam proses keperawatan. Selain itu, ada luka yang harus ditangani serta nyawa yang harus dijaga sebaik mungkin meskipun urusan kehidupan dan kematian sudah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa, tetapi ada baiknya kita menjalankan kewajiban ini dengan penuh rasa tulus dan syukur.

Maka dari itu, menjadi perawat bukan soal tantangan profesi semata melainkan panggilan hati yang harus tetap dijaga sampai kapan pun. Selamat Hari Perawat Sedunia bagi insan-insan terpilih. Untuk setiap senyum yang tulus, setiap luka yang tampak, dan setiap nyawa yang dijaga—terima kasih, Perawat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Menjaga Diri di Tengah Jadwal Shift yang Padat

Hari Hipertensi Sedunia 2025: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Sejak Dini